Pernahkah dirimu dibayang-bayangi kebimbangan? Ger, aku sedang bimbang. Yaa, memang seharusnya kebimbangan ini aku labuhkan pada Sang Pemilik Jiwa, tak ada yang layak diharapkan pada makhluqNya pun itu yang dah dianggap sebagai seorang yang terdekat.
Di Usia 32tahun ini, menjadi Ummu 2 putri yang masih sangat belia tidak mudah bagiku untuk berjauhan dengan suami, sudah 5 bulan kami terpisah jarak dan waktu tak bertatap wajah dan tak bisa meraba wajahnya dikala terlelap, tak bisa mencium takzim punggung tangannya dan melekatkan sejenak punggung tanggannya yang hangat itu dipelupuk mata. Ahhh, rindu.
Walaupun dirinya tak romantis seperti yang banyak diharapkan para istri, dan sering tak peka dengan harapan2 istrinya ini yang sering banyak kandak, dan tentunya dijuluak baru ka jatuah. Tapi, dirinya adalah sosok yang sangat penyabar, cara mengungkapkan sayangnya yang unik dan selalu mengedapan logika dan tenang menghadapi masalah.
Aku bimbang Ger,
Aku mulai Goyah Ger,
Saat transferannya hanya bisa sebatas untuk membeli popok berkualitas, sabun cuci, susu kambing dan cemilan kecil untuk putri2 tersayang... bagaimana kebutuhan2 diriku sendiri? Yaaa, inilah ujian bagi kami.. baru 4 tahun pernikahan. Sisi finansial digoyang. Aku bimbang Ger.
Sebelum awal bulan berikutnya menghampiri, transferan habis. Aku berfikir untuk menambah pemasukan tanpa harus meminta tambahan transferan. Aku segan untuk meminta Ger. Tapi ada yang harus aku pertaruhkan, aku harus mengurangi porsi waktu kebersamaan dengan putri2 kecil ini. Aku bimbang Ger.
Bagaimana mungkin aku punya waktu untuk menikmati alam seperti dahulu lagi? Bagaimana mungkin aku bisa melepaskan semua beban fikiran dan menemukan inspirasi lagi dengan berkelana seperti dulu? Nonsense ger. Itu bukan diriku lagi. Musti ku ubah semua kebiasan dan karakter. Jangankan untuk bepergian, untuk kebutuhan primer aja harus pandai berhemat dan mencari celah untuk dapatkan pemasukan.
Hmm, kira2 apa ya yang bisa kulakukan untuk dapatkan income tanpa harus mengurangi kebersamaan dg sang buah hati dan tidak membebani sang suami yang jauh di rantau sana? Kamu punya ide ndak Ger?
Kutunggu idenya ya..
Tulis di komen juga boleh deh.
Manatau bisa jadi pertimbangan aku.