apa kabarmu?
kebaikan apa yang tlah kamu lakukan hari ini? :)
Semoga kita semua tetap diberi petunjuk ke arah yang benar oleh Yang Maha Pemberi Petunjuk yaaa.. Aamiin...
Well, pada kesempatan ini saya akan membagikan informasi bagi kamu semua yang membutuhkan masjid untuk melaksanakan Shalat ketika berada di Negara Singapore yang minoritas Muslim ataupun hanya sekedar mengagumi arsitektur masjid yang unik disana, semoga bermanfaat.. let' check it out !!!
1.
Masjid
Angulia
Masjid ini berada di kawasan little india. 265, Serangoon
Road, Singapore 218099. Kalau kamu dari stasiun MRT Little India, kamu pergi ke
sisi kiri stasiun dan berjalanan melalui Buffalo Road,
berjalan luruuuus aja nyampe ketemu pertigaan kemudian belok kiri lagi dan berjalan saja sampai ketemu ni masjid. Di masjid ini akan terasa banget nuansa arsitektur indianya dan I menemukannya tak sengaja ketika menuju Mustafa centre. I kirain ini hanya salah satu masjid dari beberapa masjid lainnya karena dari informasi yang I dapatkan di internet ada masjid megah di kawasan little india dan ternyata masjid Angulia ini memang satu-satunya masjid disini, ckckck.. auranya pun sedikit berbeda. Tidak seperti yang dibayangkan, tapi lumayan lah yaaaa.
berjalan luruuuus aja nyampe ketemu pertigaan kemudian belok kiri lagi dan berjalan saja sampai ketemu ni masjid. Di masjid ini akan terasa banget nuansa arsitektur indianya dan I menemukannya tak sengaja ketika menuju Mustafa centre. I kirain ini hanya salah satu masjid dari beberapa masjid lainnya karena dari informasi yang I dapatkan di internet ada masjid megah di kawasan little india dan ternyata masjid Angulia ini memang satu-satunya masjid disini, ckckck.. auranya pun sedikit berbeda. Tidak seperti yang dibayangkan, tapi lumayan lah yaaaa.
2.
Masjid wak
tanjong
I menemukannya ketika secara tak sengaja memandang keluar stasiun
ketika transit MRT Paya Lebar pada pagi hari dan I berjanji akan segera mendatangi Masjid
ini saat waktu zhuhur tiba. Dan tercapai juga niatan tersebut di sore harinya. Di
masjid ini juga lah I banyak berbincang dengan warga keturunan melayu, lumayan
lama I berada disini… dari sore hari hingga isya menjelang, banyak hal yang
bisa I lakukan, nge_charge Handphone dan camera, numpang mandi di tandas khusus
wanita yang lengkap dengan showernya dan tidur-tiduran di atas permadanai yang
hangat. Suasananya adeeeeeem banget, ada kipas angin dan tentunya ruang untuk
muslimah sangat dijaga keamanannya, hijabnya aja sampai ke langit2 masjid,
disini I juga ikut mendengarkan tausyiah penyejuk jiwa pasca shalat maghrib dari
sjech keturunan india namun bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu, sangat
mudah I pahami dan dihayati. I betah disini. Seriusss.
3.
Masjid
Qassim
Masjid ini merupakan rekomendasi seorang mak cik yang
berjumpa dengan I kala shalat maghrib di Masjid Wak Tanjong, beliau
merekomendasikan I untuk menginap di Masjid yang satu ini karena disini ada
ruangan tempat menginap bagi musafir macam awak ni, hehehe… mak cik tersebut
khawatir dengan kondisi I yang bepergian sorang diri di tengah kota, apalagi
hari dah menjelang malam, malam itu juga I pergi survey walaupun tidak untuk
menginap karena pada malam tersebut sedang dilaksanakan kajian keislaman yang
pesertanya lelaki semua, nak Tanya ma orang-orang sekitar jadi segan dan
akhirnya ii menginapnya tetap di rumah besar I, kembali “Changi Airport”,
wkwkwk. Tingkat rasa kepemilikan yang tinggi. Ckck.
(suasana masjid qassim di malam hari)
Masjid ini berada di daerah kembangan, di seberang masjid ini
terdapat rumah makan muslim, jadi jika ingin mendapatkan makanan yang halal dan
murah, lokasi ini bisa jadi rekomendasi, sehingga tidak waspada lagi dengan
status yang sering dijumpai di rumah makan atau cafe “No Pork No Lark”
4.
Masjid Sultan
Masjid Sultan terletak di daerah bugis, perjalanan I mencari
masjid ini lumayan melelahkan karena memutari daerah, awalnya I berpatokan pada
sebuah kubah biru yang I lihat menjulang tinggi dibalik gedung penantang langit
sesaat setelah keluar dari stasiun MRT Bugis, I sangat yakin itu bangunannya
dan keyakinan I tidak beralasan, hiks hiks hiks… dengan PeDe I melintasi
lapangan terbuka, menyisiri terminal bus bugis, melintasi Arab St dan TIDAK
MENEMUKAN bangunan tersebut..
Ahaaay… keyakinan macam apa itu, satu persatu gedung I
perhatikan dan lelah merambah kaki, apalagi I hanya menemui satu dua orang keturunan
india sahaja yang berjalan kaki di wilayah ini, apakah aman??? Wallahu a’lam, I
cuek aja.. setelah berhenti sejenak dan meningkatkan daya intuisi, I mengambil
keputusan untuk berbalik arah dan berbelok ke kiri melewati jalan kecil semacam
gang yang disisi jalannya ditumbuhi pepohonan, lumayan adem lah untuk pejalan
kaki sorang diri macam ii ne…
Tak lama kemudian I melihat kubah biru yang memberikan
harapan palsu kepada I di awal tadi, dan taukah bangunan apa itu
sodara-sodaraaaaaaa? I dekati dan membaca perlahan tullisan yang terpampang
rapi di depan bangunan itu. Waaaah, bukan masjid cuy, tapi sebuah bangunan
Madrasah, ada perasaan lega sih sedikit, karena walaupun nyasar I bisa
menemukan sebuah madrasah. Ada aura kedamaian disini dan I tak sia-siakan
kesempatan ini tuk mendokumentasikannya, mana tau di lain waktu ada manfaatnya.
Puas berselfie-timer, I lanjutkan perjalanan mencari Masjid
Sultan, kali ini hanya mengandalkan intuisi saja.. semoga tidak salah..
kemudian I menemukan pertigaan dan waaaaaaah, I melihat sebuah kubah lagi, kali
ini berwarna keemasan dan dengan mengucapkan “Bismillah” I teruskan langkah
berbelok ke kiri… yang membuat ragu adalah bagaimana cara menuju kesana, di
tengah jalan ada pagar menjulang tinggi, tempat penyeberangan pun tak terlihat,
hmm… apa I harus tetap berjalan hingga batas jalan yang panjang ini? Cape’
berjalan kembali I rehat sebentar di bangku setengah bundaran yang sengaja
dibuat untuk menghiasi pinggir trotoar. Kemudian I melihat lagi ada sebuah tong
sampah setinggi pinggang dan muncul lagi ide, uhuuuy.. foto lagi ahhh, mumpung
nggak ada orang, apalagi jalan masih jauh, hehe..
Ow o wow…
Ternyata ujung jalan sudah dekat dan penyeberangan dah
terlihat, cusssss nyebrang yukk… dan taraaaaa, kembali memutar jalan yang pada
akhirnya I menemui gang dimana pass di ujung gangnya terdapat masjid sultan
yang I cari-cari… tuwh liat tuwh… salah satu menara masjidnya lagi direnovasi
keknya.
Saia sukaaaaa… saia sukaaaa…
Keren arsitekturnya.
5.
Masjid
Jamae (Chulia)
Masjid ini berada di kawasan Chinatown, merupakan masjid
kedua tertua di Singapore, Wow.. keren… dengan arsitektur china masjid ini
menjadi salah satu object wisata juga yang sering dikunjungi tourist, bukan
hanya sekedar untuk shalat namun juga untuk memperkenalkan peradaban Islam
kepada pengunjung yang non muslim.
Beberapa saat ketika I sampai
disana, I menyaksikan sebuah pemandangan yang tidak biasa I saksikan di
Indonesia, dua orang tourist wanita menggunakan pakaian yang minim ingin masuk
masjid namun dihalangi oleh penjaga masjid, Alhamdulillah ada sebuah lemari di
pinggir jalan masuk dan penjaga masjid tersebut mengarahkan mereka kesana, di
dalam lemari tersebut terdapat beberapa hijab dan jubah berwarna hijau yang
sedang digantung rapi, senada dengan warna masjid. Mereka wajib menggunakan
hijab jika ingin masuk masjid dan mereka mau mengenakan jubah berwarna hijau
tersebut.. menyaksikan hal tersebut, I hanya bisa tersenyum senang dan yahhh,
semoga saja Allah berikan hidayah kepada mereka dengan terbukanya hati mereka
menyaksikan salah satu tempat ibadah umat Islam. Sayang sekali, I tak sempat
mendokumentasikan kejadian tersebut.
Sementara itu, I berbincang-bincang
dan menanyakan kepada penjaga masjid dimana ruangan muslimah dan I diarahkan ke
bagian samping kanan masjid. Karena I menggunakan busana yang menutup aurat tentunya
beliau dengan senang hati memberikan penjelasan segamblang mungkin tentang
history masjid ini.
Dari luar sih kelihatanya biasa aja dan I tidak menyangka
kalau tempat wudhu’nya sebagus ini, seperti di hotel saja. Liat nih:
(Bersih, cantik paduan keramiknya dan wangi lho)
Subhanallaah..
Karena waktu shalat belum masuk, I pamit kepada penjaga
masjid untuk melanjutkan perjalanan hunting masjid di Negara singa muncrat ini,
tentunya tak lupa mengisi buku tamu, deuuuu… bangganya nama I bisa tertulis di
buku tamu masjid yang ada di Chinatown, dan dengan rasa senang tak terkira I
ngisi kolom asal tamu dari “INDONESIA”. Cihuyyy… thanks sjech.
(dok: sjech yang menjaga masjid, sesaat sebelum I
meninggalkan masjid jamae)
6.
Masjid
Al-Muttaqin
Masjid al-Muttaqqin adalah masjid yang berada di kawasan “Ang
Mo Kio”. Daerah terakhir yang I kunjungi di Singapore. Sengaja I cari kesini
karena katanya sih dekat dengan Nanyang Technological University dan tak jauh
dari stasiun MRT.. kan bisa sekalian aja tuwh bisa mengunjungi salah satu
university bergengsi di dunia, tapi kenyataan berkata lain. Berdasarkan
informasi dari warga local keturunan tionghoa, Lokasi Nanyang Technological University
sangat jauuuuuuuh dari masjid ini, and finally… karena waktu I di Singapore
hanya dalam hitungan jam lagi, I memutuskan untuk berdiam diri saja disini
hingga waktu zuhur menjelang. Jadi, bisa shalat zhuhur dan menjama’ ashar jika
nantinya tak sempat shalat ashar di bandara ketika akan take off pulang ke Indonesia.
Perjalanan
kesini hampir serupa dengan perjalanan I mencari masjid sultan, berputar
mengelilingi bangunan penantang langit. Cuma bedanya kali ini suasana sangat
tidak mendukung, gerimis membasahi planet bumi nan indah permai… I berjalan
menyisiri pertokoan yang mayoritas berpenghuni keturunan china dan tionghoa, tenggorokan
ini menjadi kering karena bosan mendengarkan celoteh mandarin mereka yang
lewat, kemudian terus berjalan masuk gang keluar gang, dan hamper saja
terserempet sedan, Astaghfirullaaah, I benar-benar letih dan jacket pun mulai
lembab dibasahi tetesan hujan… kembali dengan mengucapkan asma Allah I
memusatkan fikiran dan lagi-lagi I berusaha menguatkan intuisi, menuntun
langkah menuju rumahNya. Dan Alhamdulillah, tak lama memutari bangunan
perkantoran I melihat menara masjid dengan ujung bulat kehijauan dari kejauhan.
Penuh semangat I percepat langkah, hujan makin lebat cuy.. Asyiiiik… ketemu
masjidnya.
Masjid dengan sarana paling lengkap yang pernah I
temui selama di Singapore, terdapat di dalamnya pusat pengajikan dan kegiatan
keislaman seperti pelatihan, workshop serta pendidikan anak usia dini.
nuansa peradaban Islam yang masih kokoh mengitari
atmosfir jiwa tatkala menginjakkan kaki memasuki kawasan ini dan damai pun
menelusup ke rongga syaraf. Ademm cuy.
YUuuk aaahhh, I Tunjukkan beberapa fasilitas dan sarana di
Masjid yang unik ini.. Check it Out!!!
Di lantai I, kamu bakalan nemuin ini di dinding bagian kanan
dari pintu masuk, ajakan sembari mengingatkan Muslimin dan Muslimat dalam
memperkuat iman:
Dan tepat disampingnya, ada Lift menuju Lantai II dan III.
Hmmm, dikarenakan lokasi khusus muslimah ada di lantai II, yukk kesana!!!
Welcome To Second Floor of Al-Muttaqien Mosque
Lt.II: Perpustakaan dan ruang tamu masjid (boleh utk tempat
berdiskusi pula ^_^)
Masih di Lt.II: Ruang Shalat khusus Muslimah, untuk yang
laki-laki ada di Lt 1 cuy.
Dan jangan lupa baca niat yaa, lupa?? Tenang ajah, tuwh, dah
ada panduan membaca niat di bagian atas dinding menjelang memasuki ruang
shalat.
Next…
TANDAS
WANITA…
Uhuy yeah… Bahasa Melayu cuy..
yang laki juga boleh masuk koq..
tapiiiii, khusus untuk hari juma’at sahaja yeeee.
Check it Out babe….
[Haus??? Nih, dah disediakan air minum] |
(Cuci Muka n dandan? Disini juga bisa) |
(Wudhu’ dulu sebelum shalat yukk cuy!!!) |
[Mau ke WC ato mau mandi? Disini ajah] |
Setelah
melaksanakan shalat itu perasaan menjadi lebih tenang
dan
nggak was-was lagi cuy, beneraaaaan..
apalagi
solo backpacking macam ne…
Perdana
pula ^_^
|
Memenjarakan langkahku
Mencengkeram Ragaku
Menahan gejolak rinduku
Pada tanah air
Pada rumah
Pada orangtua
Pada sanak saudara
Dan padamu…
Sesegera mungkin ku kemasi akalku;
Beranjak mengusir kegamangan
Menghalau sepi yang menggoda,
Ku tak tahan lagi, kawan!!!
Wajahmu tak henti berdansa mengelilingi ingatan,
Andai dirimu disini,
Tak kan ku biarkan dirimu terlelap
tanpa mendengar celoteh nyinyirku
Tentang riuhnya angin mendesau riang
Tentang besi berdecit bergesekan setiap kali melaju
dan tentang nikmat Tuhan padaku
Dirimu
pasti cemburu, Kawan!!!
Bila mau ke singapore lagi?
ReplyDelete